1. Pemasangan light trap (lampu perangkap) untuk mengendalikan ulat grayak
Light trap / Lampu perangkap ngengat Spodoptera exigua untuk mengendalikan ulat grayak
Light trap adalah teknologi pengendalian ngengat Spodoptera exigua yang sudah terbukti mampu menekan populasi ulat grayak pada tanaman bawang merah. Teknologi ini sudah banyak diterapkan oleh petani bawang merah di wilayah Cirebon dan Brebes, juga sudah mulai diterapkan di daerah lain di Indonesia. Perangkap light trap didesain sedemikian rupa dengan alat sederhana, yaitu lampu dan baskom berisi air. Cara kerjanya juga sangat sederhana, lampu dinyalakan pada malam hari dan ngengat Spodoptera exigua akan tertarik dengan cahaya dari lampu tersebut. Setelah mendekat dan hinggap pada lampu, ngengat akan jatuh kedalam baskom yang berisi air yang diletakkan dibawah lampu. Sebagai sumber energi untuk menghidupkan lampu bisa menggunakan baterai, listrik atau memanfaatkan tenaga matahari.
2. Mengendalikan ulat grayak dengan perangkap Feromon Exi
Perangkap berferomon ; (a dan b ) perangkap (trap), c. Imago Spodoptera exigua, d. Kapsul feromon sex (Foto : ejurnal.litbang.pertanian.go.id)
|
3. Mengendalikan ulat grayak menggunakan Kelambu Kasa
Kelambu kasa adalah sungkup kain kasa yang dipasang pada lahan budidaya bawang merah. Dengan pemasangan kelambu ini populasi telur dan intensitas kerusakan tanaman akibat serangan ulat grayak dapat dihindari. Penggunaan kelambu akan mencegah ngengat Spodoptera exigua masuk ke area pertanaman. Kelambu kasa khusus untuk tanaman ini dibuat dari bahan yang tahan cuaca dan bisa dipakai hingga 6 – 8 kali musim tanam. Namun kendalanya adalah mahalnya harga kelambu khusus untuk tanaman ini, sehingga tidak banyak diaplikasikan oleh petani bawang merah.
4. Pengendalian ulat grayak secara manual
Pengendalian secara manual adalah pengendalian ulat grayak yang dilakukan dengan memungut langsung dan mengumpulkan telur-telur ngengat Spodoptera exigua yang terdapat pada daun bawang merah. Kemudian daun – daun tersebut dimusnahkan dengan cara dibakar atau dipendam dalam-dalam ditanah. Cara ini bisa dilakukan jika serangan masih dalam stadium gejala dimana daun-daun yang terdapat telur Spodoptera exigua masih sedikit.
5. Mengendalikan ulat grayak menggunakan pestisida nabati akar tuba dan ketapang
Pestisida nabati merupakan racun hama yang ramah lingkungan, tidak menimbulkan residu dan aman bagi lingkungan. Pestisida nabati terbuat dari ekstrak tumbuh-tumbuhan yang memiliki sifat racun bagi hama. Contoh tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk mengendalikan ulat grayak adalah akar tuba dan ketapang. Caranya adalah dengan mengekstrak dua jenis tumbuhan tersebut dan menggunakannya untuk menyemprot tanaman bawang merah.
6. Mengendalikan ulat grayak dengan melakukan Pergiliran Tanaman
Menanam bawang merah secara terus-menerus pada lahan yang sama akan memperburuk keadaan dan berperan besar dalam peningkatan dan intensitas serangan hama. Untuk menekan populasi ulat grayak perlu dilakukan pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan inang atau bukan tanaman sejenis. Pergiliran atau rotasi jenis tanaman mampu menekan populasi hama ulat grayak dan memutus siklus hidupnya.
7. Mengendalikan ulat grayak menggunakan Insektisida Kimia
Banyak sekali jenis-jenis insektisida kimia yang dapat digunakan untuk mengendalikan ulat grayak pada tanaman bawang merah. Contohnya regent, larvin, prevathon, curacron, pegasus, raydent, metindo dan sebagainya. Penggunaan insektisida kimia merupakan cara yang paling mudah dan praktis dalam mengendalikan hama tanaman. Namun untuk mengurangi dampak buruk yang ditimbulkannya, pengendalian dengan insektisida kimia harus dilakukan dengan benar sesuai dengan yang dianjurkan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan insektisida kimia antara lain sebagai berikut ;
> Pemilihan jenis insektisida : gunakan insektisida dengan bahan aktif yang sesuai dan mampu mengatasi hama ulat grayak
> Dosis sesuai anjuran : gunakan dosis sesuai anjuran, jangan mengurangi atau melebihi
> Volume semprot : gunakan volume semprot sesuai dengan yang dianjurkan
> Cara aplikasi : aplikasi dilakukan dengan cara yang tepat agar penggunaan insektisida tidak sia-sia
> Waktu aplikasi : lakukan penyemprotan pada waktu yang tepat, ulat grayak aktif dimalam hari dan waktu yang tepat melakukan penyemprotan adalah ketika matahari sudah terbenam
> Rotasi bahan aktif insektisida : gunakan insektisida secara bergantian dengan bahan aktif yang berbeda. Penggunaan satu jenis bahan aktif secara terus menerus akan menyebabkan kekebalan hama ulat grayak terhadap bahan aktif tersebut.
Gunakan salah satu atau beberapa cara diatas secara bersamaan untuk mengendalikan hama ulat grayak. Selanjutnya hal yang kurang dimengerti pada tulisan “Cara Ampuh Mengendalikan Hama ULAT GRAYAK Pada Tanaman Bawang Merah”, atau campuran insektisida terbaik yang mesti digunakan untuk membasmi ulat grayak bisa pembaca pelajari disini atau ditanyakan lewat WA maupun kotak komentar. Semoga bermanfaat…
Insektisda dengan bahan aktif apa yg mampu menanggulai ulat grayak
ReplyDeleteIndosacraf
Delete